Sabtu, 11 Agustus 2018

MERDEKA DI UJUNG SENJA



Sr. Egidia SFD bersama dengan Sr. Lidwien SFD mantan dosen Bahasa Jawa di Novisiat Yogyakarta. (Dokumen Pribadi)
Menjelang peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, keheningan dan kesenyapan menemaniku dalam retret tahunan kali ini. Heningnya malam menciptakan nuansa tersendiri bagiku melihat sudah banyak Susterku di garis usia senja pun juga menyadarkan aku bahwa pada akhirnya aku juga akan seperti mereka. Diusia yang demikian, dengan khusuk dan serius mereka mengikuti pertemuan demi pertemuan yang dibawakan oleh seorang Rohaniwan Fransiskan. Sejenak terlintas peristiwa bersama dengan Suster sepuh. Dalam diam dan sepi masih terjalin komunikasi, saling peduli, saling melayani, saling menuntun oleh karena ada beberapa saudari yang bermasalah dengan kaki, mata dan juga daya ingat. Aura kebahagiaan dan kedamaian memancar dari setiap wajah ayu Suster sepuh. Mereka merasakan bahwa mereka diperhatikan dan dimengerti  oleh Suster yang muda.
Akal pikiranku pun merambat, sudah saatnya mereka mencecap kebahagiaan, kedamaian dan perhatian sehingga mereka at home tinggal di biara guna menikmati masa-masa indah sisa hidupnya. Dan bila tiba saatnya Tuhan memanggil, dengan jiwa tenang dan damai mereka siap menghadap Tuhan Yang Kuasa. Tentu pada masa mudanya, mereka sudah berpeluh keringat berjuang melanjutkan karya misi Allah demi kerajaan-Nya dan juga demi Kongregasi. Namun kini, karena termakan oleh usia yang semakin senja dan dibarengi oleh sakit penyakit, mereka sudah tidak mampu berkarya.
Entah mengapa menyaksikan semua itu, pikiranku sampai pada  Bangsa Indonesia yang beberapa hari lagi akan merayakan Hari Kemerdekaan dan satu tahun lagi akan merayakan pesta demograsi rakyat menyambut Presiden terpilih. Mungkin saja pikiranku terganggu karena dari luar tembok biara sayup-sayup terdengar bunyi drum band anak SD.
Usia kemerdekaan Indonesia genap 73 tahun, sama dengan usia susterku yang sudah sepuh, bahkan ada yang sudah 83 tahun. Muncul pertanyaan dalam benakku, sudahkah warga Indonesia merasakan keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan yang merata di bumi pertiwi sama seperti Susterku yang sepuh itu?



Indonesiaku di usia 73 tahun



Kemerdekaan Indonesia sudah memasuki usia yang ke 73, usia di mana seorang  manusia masuk dalam fase usia lanjut ( lansia ). Pemazmur mengatakan bahwa batas umur manusia 70 tahun dan jika kuat 80 tahun. Dan kini usia RI sudah 73 tahun. Usia 73 tahun merupakan usia yang cukup dewasa bagi negeri ini untuk merefleksikan, mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.
Bung Karno pernah mengatakan bahwa perjuangan melawan penjajah lebih mudah dibanding dengan perjuangan melawan saudara sebangsa. Tidak bisa dipungkiri, kekhawatiran Bung Karno terjadi saat ini, isu SARA dan Ormas ditempuh untuk kepentingan politik dan agama sehingga bangsa mengalami keterpecahan. Tahun politik semakin memanas. Sang Saka Merah Putih menitikkan air mata menyaksikan semua itu, ada pihak yang masih kurang puas dengan kinerja pemimpin yang menurut hematku sangat luar biasa. Ada pihak yang kecewa oleh karena kecewa dengan kenyataan bahwa dia kurang mampu atau terlalu ambisi.  
Untuk itu sudah waktunya kaum muda bangsa bergerak bersama merebut ketenangan jiwa bumi pertiwi ini. Sudah waktunya diusianya ini, bumi pertiwi Indonesia mengalami kesejahteraan dan kedamaian. Sebagaimana Para Suster muda berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada suster sepuh, saatnyalah kita bangun dan bangkit  memperjuangkan kebhinekaan/ keberagaman dan perbedaan pendapat sehingga pada perayaan 100 tahun nanti seluruh bangsa dapat menikmati kemajuan. Caranya tidak perlu susah-susah, cukup dengan mengisi kemerdekaan dalam hal sederhana sesuai dengan tanggung jawab kita masing-masing. Dengan tidak membuat onar dan menyusahkan orang lain juga sebuah bentuk rasa kecintaan kita terhadap tanah air ini.

Kemerdekaan bantin
Berbicara dengan peristiwa kemerdekaan, saya teringat dengan perjuangan Bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir dalam Perjanjian Lama. Dengan diangkatnya tongkat Harun tinggi-tinggi membawa berkat dan muzijat bagi Bangsa Israel tetapi tulah bagi Bangsa Mesir. Demikian juga sebaliknya, apabila tongkat Harun diturunkan maka kekalahan ada di pihak Israel.  Tongkat disini menurutku ibarat bendera Merah Putih bagi bangsa Indonesia. Berkat perjuangan para Pahlawan, Sang Saka Merah Putih berhasil dikibarkan hingga sekarang.
Sedangkan bagiku, tongkat dan bendera merupakan simbol salib kebanggaan yang harus ditinggikan. Sedikit saja lengah maka setan akan datang dengan menawarkan kenikmatan semu yang dapat meruntuhkan salib kemenangan kita.
Saya jadi teringat dengan tokoh idola saya yaitu St. Fransiskus dari Assisi, yang kebetulan pada hari retret ini kami geluti bersama. Hal yang mendominasi kehidupannya adalah renungan tentang sengsara Yesus. Sambil bercucuan air mata ia masuk dalam kontemplasi salib. Dia ingin merasakan penderitaan Yesus, sehingga dia dianugerahi 5 tanda luka Yesus di kayu Salib.
Dari teladan St. Fransiskus mengajari saya untuk bangga dengan salib kita masing-masing, karena dengan salib inilah kita mengalami kemerdekaan batin. Kita dapat meletakkan semua pergumulan kita dibawah kaki salib Yesus dan Dia sanggup membawa pembebasan bagi kita. Yahh….kita harus menumbuhkan semangat juang yang berbenderakan Merah Putih. Dalam arti selalu siap mengangkat bendera salib tinggi-tinggi dan tidak akan melepaskan hingga titik darah penghabisan.  Dengan kekuatan salib segala ketakutan, derita dan godaan dapat diatasi.  SALAM MERDEKA
( Sr. Giovani Purba )

Jumat, 28 Juli 2017

PENYUSUNAN PEDOMAN PENDIDIKAN BERKARAKTER KE SFD-an



Pada Kapitel Umum ketiga Suster-suster Fransiskus Dina (SFD) Indonesia, diputuskan untuk menyusun dan membuat buku kurikulum yang akan menjadi standar dan pedoman pelaksanaan karya-karya pendidikan yang dikelola oleh Kongregasi SFD berdasarkan Spiritualitas Kongregasi SFD.


Untuk menanggapi dan melaksanakan keputusan kapitel tersebut seiring dengan kerinduan yang besar akan terwujudnya buku Pedoman Pendidikan  Karakter  ke SFD-an, maka para Suster Pengurus Yayasan Pendidikan Kongregasi SFD (Yayasan Setia Medan, Yayasan St. Maria Banjarmasin, Yayasan Fioretti Tigaraksa) bersama tim spiritualitas SFD bekerjasama dengan Dewan Umum Kongregasi SFD dan dibawah bimbingan P. Darmin Mbula OFM mulai merencanakan pelaksanaan penyusunan buku tersebut,  mendalami nilai-nilai spiritualitas SFD sesuai dengan semangat dan nilai-nilai keutamaan pendiri dan para suster pendahulu Kongregasi SFD. Dengan pengarahan dan bimbingan dari P. Darmin Mbula OFM maka Pengurus Yayasan, Kepala Sekolah dan dewan guru setiap jenjang pendidikan dalam kelompok kecil mulai menggali dan merumuskannya dengan beberapa kali pertemuan.


Masuk dalam kelompok

Perjuangan yang panjang dengan pengorbanan telah dilalui. Setiap jenjang pendidikan mulai dari tingkat TK sampai tingkat SMA masing-masing menyusun standar kompetensi dari sembilan belas (19) Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan 3 (tiga) nilai besar yang disingkat dengan SFD. S adalah Semangat (Bergembira, sikap rajin dan giat, sikap energik, sikap disiplin dan sukacita yang besar dalam setiap karya yang ditugaskan), F adalah Fraternitas (Menunjukkan sikap cinta kasih, sikap ramah, sikap saling bersaudara, Kemampuan untuk membawa damai dimanapun berada dan menumbuhkembangkan sikap toleransi), D adalah Dina atau kedinaan (Kemampuan untuk berdoa, sikap pertobatan, hidup sederhana, sikap rendah hati, sikap tulus, sikap mati raga, rela berkorban, sikap jujur dan sikap tanpa pamrih).



Dengan disusunnya “Pedoman Pendidikan Karakter ke SFD-an” ini diharapkan dapat membangun karakter yang baik untuk semua warga sekolah. Melalui pendidikan sejak dini dan penanaman nilai dengan pembiasaan akan hal-hal yang baik akan efektif dalam pembentukan karakter terutama untuk peserta didik. Nilai-nilai yang terkandung dalam buku karakter ini sekaligus akan menjadi budaya yang baik atau ciri khas bagi semua warga sekolah-sekolah yang dikelola oleh Kongregasi SFD sesuai dengan tingkat dan kemampuan di setiap jenjang pendidikan.




Untuk terwujudnya nilai-nilai ini sangat diharapkan kerjasama diantara semua warga sekolah termasuk dengan orang tua. Namun yang mengambil peran penting adalah guru dalam semua bidang studi. Maka tugas semua guru membiasakan nilai-nilai yang baik kepada semua peserta didik sehingga menjadi milik dan menjadi suatu budaya baik dilingkungan sekolah dan masyarakat.
Semoga dengan adanya Pedoman Pendidikan Karakter ke SFD-an ini, warga Yayasan Pendidikan Kongregasi SFD semakin bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang beriman tangguh demi masa depan bersama yang lebih baik dan cerah.
 ...... Mari kita mulai sebab kita belum berbuat apa-apa ( St. Fransiskus Assisi).....



salah satu unit pendidikan di Kabanjahe


Bening dalam Debu











Disaat arus kehidupan berputar-putar
Begitu mudahnya kita ikut bergulung dan terombang- ambing
nafas saling mengejar dan tak teratur
Dan kitapun lupa, tak sadarkan diri


Dikala tubuh berbaring dengan nyaman
Acapkali pikiran tak tenang dan bercabang liar
Pertanda begitu banyak timbunan sampah batin kita
Penuh luka, dosa dan debu
Yang kita gendong dari waktu ke waktu


Teman..…….
Sering kali kita sibuk tanpa henti
Banyak bicara dan sedikit bertindak
Sampai akhirnya terhempas, lemas dan tak berdaya
Dan saat itu juga muncul beraneka pertanyaan
Untuk siapa saya sibuk, mengapa dan mengejar apa?


Jawabannya ada pada Sang Dia
Yang tidak  dapat ditemukan dalam kebisingan
Butuh kesenyapan dan keheningan
Yang muncul  disaat kegaduhan hati dipahami
Dan Tuhan adalah sahabat dari keheningan itu   


Yakinlah……
Orang kan senang karena keteduhan hati kita
Pada ketenangan jiwa kita
yang memancarkan kedamaian
pada keadaan sulit sekalipun.

Mari kita temui dia dalam keheningan
Maka deru-debu, hiruk-pikuk yang kita alami
kan berubah menjadi suatu kebeningan
Yang menghasilkan kejernihan hati
Tuk memandang dunia yang membahagiaan.




++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


Pengalaman di pertapaan Rawaseneng mengajakku untuk belajar mencintai keheningan dan melatih diri untuk diam dalam kejernihan hati/batin serta berdoa tanpa banyak kata. Pengalaman yang sangat berharga tersebut terinspirasi oleh teladan suci Para Rahib pertapa yang ada di Rawaseneng Temanggung, mereka tiada henti-henti dan tiada berlelah-lelah melambungkan pujian dan mengirimkan doa-doa kepada Sang Khalik. Betapa banyak dan tekun mereka memanjatkan doa ke hadapan Tuhan. Mereka menjalankan puasa sangat keras dan berusaha menyempurnakan hidup rohani mereka. Pada siang hari mereka bekerja keras dan pada waktu malam mereka berdoa sampai larut malam. Mereka telah meninggalkan kekayaan, pangkat, para sahabat dengan tidak pulang ke rumah dimana mereka dibesarkan. Tampak dari  luar mereka menderita kekurangan, tetapi dari dalam hati mereka sangat berkelimpahan, bahagia dan terhibur karena rahmat dan pergaulan mereka dengan Tuhan. Hal tersebut terpantul dari aura wajah yang memancarkan keteduhan dan kenyamanan bagi setiap orang yang dekat dengan mereka. 
Sungguh sangat mengharukan akan kesungguhan hati mereka untuk secara total mengikuti Sang pemilik kehidupan. Hati, jiwa ini terasa tenang dan damai di tempat suci tersebut. Ingin rasanya berlama-lama tenggelam dalam indahnya dentuman lonceng dan dalam buaian keheningan, karena segala kejenuhan, teka-teki dan hiruk pikuk kehidupan dapat terobati oleh kesenyapan bersama Sang Dia.

So…..mutiara berharga yang ditemukan adalah “ Jangan pernah jauh-jauh mencari jawaban akan berlaksa-laksa pertanyaan yang kadang sulit diungkap dalam kehidupan ini, entah itu karena masalah pribadi, iman, politik, lingkungan ataupun SARA . Jangan terlalu banyak menuntut dan mengintip perilaku sesama. Namun, temui, tanyakan dan dapatkan jawabannya di kedalaman batin kita dalam keheningan dan dalam kebeningan. Karena disanalah Tuhan bersemayam, Dia setia menunggu dan senantiasa merindukan kedatangan kita dalam keadaan apapun. Sbab tanganNya selalu terulur dan terbuka bagi kita yang mencariNya”. Terimakasih  Tuhan, terimakasih sang waktu dan   terimakasih Para Rahib, setialah selalu. Amin.

Senin, 05 Desember 2016

TAMAN INDAH TUHAN




















Hari ini.......
Ku hirup kasihmu lewat taman nan indah
Yang kau sirami dengan Roh Ilahi
Yang Kau pupuk setiap helai dedaunan
Dengan pupuk pengharapan, cinta kasih

kerendahan hati, dan mati raga
Sehingga insan yang ada di dalamnya
Menuai buah-buah rohani yang subur
Sudut-sudut kerapuhan kau bersihkan 
dengan jalan Rajawi Cinta Ilahi
Hingga sinar rahmat memenuhi lorong-lorong hati setiap insan

Yah.......
Ini yang kau sebut sebagai jalan penerangan
Yang jadikan kumbang serta bunga bermandikan cahaya 

dan bermahkotakan doa
Tak luput dari perhatianmu para pendosa yang malang
Jiwa-jiwa yang menderita di api penyucian
Yang S’muanya engkau bawakan dalam doa Sang Adorasi
Dan devosi kepada Tritunggal Mahakudus

Ratu Surga dan Malaekat pelindung
Dan pada akhirnya....
Taman indah surgawi pun menebarkan aroma harum yang semerbak



Namun ...tak selamanya musim itu bersemi
Ada kalanya mengalami musim panas dan badai musim gugur
Sesuai dengan ramalan masa hidupmu:

“TAMAN INI AKAN DIHANCURKAN”                                                                                “PARA MUSUH IMAN AKAN MEMBAKARNYA”                                                                “NAMUN, PERKARA TUHAN AKAN MENANG”

Dan.................
Revolusi prancis menggenapinya
Hingga melahirkan Kongregasi ini “ SFD tercinta”
Trimakasih MUDER YOHANA YESUS

namamu kan slalu hadir dalam stiap doa kami






Senin, 10 Oktober 2016

Majalah

                        KomPAK

      Buletin Komunikasi Persaudaraan Antar Komunitas

      Suster-suster Fransiskus Dina 

Edisi April-Agustus 2014


KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN


Redaksional
 

DAFTAR ISI
Redaksi
Daftar Isi
Selamat Ultah Kongregasiku
Sajian Utama
Apa itu Perdagangan Perempuan dan anak
Damai Bagimu Saudara Alam
Percikan sebuah hati                                                                                
SajianKhusus
Aksi damai di kantor Bupati Samosir
In memoriam SrEdmuna Sihotang  SFD

Sharing                                                                                          
Pengalaman  pekan kaul  bersama
Kedahsyatan Doa dalam Hidupku
Indahnya malam di kota Yogya                                               
Refleksi
Kemiskinan Injili sebagai Perutusan Fransiskan
Indonesiaku sayang
Sayangi dan cintai dia
Renungan Pada Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2014
Inspirasi
MembenciYesus                                                                   
Puisi                  
Doa Kekuatanku
Indahnya Perdamaian
Keadilan                                                                                       
Senyum Sejenak
Salam  dua  jari pink
Haram
Kata-kata terakhir terpidana mati
                                                                                                             


Penasehat               : Sr. Adriana Turnip SFD
Penanggung Jawab    : Sr. Filomena Turnip SFD
Sekertaris               : Sr. Egidia Sitanggang SFD
    Bendahara              : Sr. Skolastika Simbolon SFD    
Tim Redaksi                Tim Redaksi            : Sr. Giovani  Purba SFD, Sr. Isabella Ginting 
                                          Distributor               : Sr. Calixta SFD, Sr. Yolanda SFD
       Alamat Redaksi       : Jln. Ganesha II/ 8 Yogyakarta 55165
   Email                        : kompak_sfd@yahoo.co.id

Redaksi menerima artikel-artikel, berita kegiatan, refleksi, puisi. Artikel–artikel akan diolah ulang oleh redaktur tanpa mengabaikan isi pokoknya. Artikel dapat dikirim melalui pos atau e-mail. Tema kita untuk edisi berikutnya  tentang Bunda Maria.


Happy BirthDay Congregation SFD


Seiring berjalannya waktu tidak terasa hidup ini semakin tua. Demikian pula para suster SFD senantiasa setia dalam menghayati dan menghidupi semangat para pendiri yang tercinta. Bila melihat kembali perjuangan para pendiri kita di Dongen , tidaklah mudah dan harus mengalami tantangan yang amat besar. Agar tetap bertahan pada cita-cita hidup, dengan menjadi pengikut Kristus yang sejati.
      Saat Revolusi Prancis, Gereja dan hidup religius mengalami kekacauan. Tarekat dibubarkan serta diusir secara paksa dari biara yang mereka tempati. Sehingga  dalam situasi  keterpecahan, roh pemersatu berbicara melalui Sr.Constantia, Sr.Coleta, Sr.Augustine, dan Sr.Francoise. Dengan kerinduan yang amat besar untuk tetap bersemangat  dan bersatu  dalam hidup persekutuaan religius.          Tantangan yang amat besar tampaknya  tak memadamkan rasa cinta terhadap kehidupan  religius mereka,  malah sebaliknya semakin memicu mereka untuk lebih gigih dalam berjuang. Hari demi hari  mereka lalui penuh  iman dan penyelenggaraan Ilahi  dalam memperjuangkan cita-cita hidup. Dengan   mengalami  tantangan angin taufan, sarta badai besar yang mengamuk dalam perjalanan. Dan  akhirnya  pada tanggal 26 Maret 1081, Kongregasi  berdiri di Dongen hingga saat ini,  pada tahun 2014 telah berusia 213 tahun . Para pendiri membawa misi ke Indonesia dan menetap di   tiga pulau yaitu Pulau Sumatera Utara,Kalimantan, dan Jawa serta  membentuk 2 Regio yaitu Regio Jawa- Kalimantan dan Regio Sumatera.         
Dalam  perjalanan waktu, Kongregasi Suster Fransiskus Dina mengalami perkembangan baik dari segi SDM  maupun segi SDA, sehingga pada tanggal 17 April 2007 menjadi Kongregasi  mandiri.  Pada tahun 2014 , SFD genap  berusia 91 tahun di Indonesia dan 7 tahun SFD mandiri.Semuanya itu kita syukuri karena rahmat dan kasih Tuhan yang selalu menyertai.
       Semoga semangat para pendiri kita selalu berkobar dalam hati kita masing-masing, terutama untuk  menjalani tugas perutusan yang dipercayakan pada kita. Selain itu juga ada  yang menambah kegembiraan kita yakni dengan hadirnya patung Mdr.Contsantia Van Der Linden di  komunitas kita masing -masing.                                                                                       

Sr.Roswita


Sajian Utama

APA ITU PERDAGANGAN PEREMPUAN DAN ANAK ?










 

Perdagangan perempuan dan anak-anak adalah Kejahatan kemanusiaan yang terjadi apabila serangkaian proses cara dan tujuan seperti tergambar di bawah ini:


PROSES:
Perekrutan, pengangkutan, pemindahan, penampungan (penyekapan), penerimaan.

CARA   :
Ancaman, kekerasan, paksaan, penculikan,   penipuan, penyalahgunaan wewenang. 

TUJUAN  :
seksualkomersial,perbudakan,pornografi, penyalahgunaan obat, perdagangan anak lintas batas, memperkerjakananak(eksploitasi),atau transplantasi organ tubuh.

EKSPLOITASI :
Termasuk Pelacuran atau Kerja Paksa atau Perbudakan atau Kekerasan Seksual atau Transplantasi Organ.

Apabila salah satu dari proses, salah satu dari cara dan salah satu dari tujuan di atas terpenuhi, maka sudah bisa dikelompokkan sebagai tindak pidana perdagangan orang.
Khusus apabila korbannya adalah anak (usia di bawah 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan), meskipun tidak memenuhi cara-cara di atas, sudah merupakan tindak pidana perdagangan orang.
 

 

 

 

 

 

Faktor-faktor    yang    mendorong    terjadinya perdagangan orang antara lain:
Pengangguran, kemiskinan, lapangan kerja terbatas, perempuan tidak dihargai,   dianggap barang, anak dianggap sebagai budak, pendidikan dan keterampialan rendah.
Perilaku konsumtif dan modis, keluarga yang tidak harmonis, pernikahan dan perceraian usia dini, kurangnya informasi tentang perdagangan orang, hedonisme, konsumeris, masyarakat yang asertif (menerima sebagai hal yang wajar), ketidaksetaraan (kekerasan, marjinalisasi, stigmatisasi, beban ganda), penegakan HAM yang lemah, nilai-nilai kemanusiaan dikalahkan dengan iming-iming gaji tinggi.
MENGAPA PEREMPUAN DAN ANAK?
Kondisi sosial politik dan budaya patriarki menyebabkan perempuan pada posisi marjinal, subordinad dan menjadi korban kekerasan baik domestik maupun publik.
Diskriminasi gender yang menyebabkan kemampuan perempuan kurang dihargai. Pekerjaan domestik yang identik dengan peran perempuan, dianggap tidak memerlukan keahlian/pendidikan sehingga digaji rendah. Tubuh perempuan dan anak dijadikan obyek seks, sehingga menjadi sasaran eksploitasi. Pemahaman bahwa perempuan dan anak tidak boleh menolak, sehingga mudah dipaksa untuk bekerja di luar daerahnya.

SIAPA PELAKU PERDAGANGAN ORANG?
Semua jenis pelaku tindak pidana perdagangan orang dapat dikenakan hukuman sesuai Undang Undang yang berlaku. Pelaku bisa menjalankannya secara langsung atau tidak langsung. Karena itu perdagangan orang bisa saja dilakukan oleh:

Orang   yang   dan   membantu proses perekrutan, penampungan, pemindahan, pengiriman, dan pengangkutan terhadap korban. (rekruter, tekong, sponsor, calo, makelar, kafil, dan sebagainya).
Orang  yang  melakukan  dan  membantu penyekapan, penipuan, penculikan, penjeratan hutang, ancaman dan penggunaan kekerasan terhadap korban (agen tenaga kerja, germo, mafioso, mami, bos besar, PT, dan sebagainya)
Orang yang melakukan eksploitasi terhadap korban (majikan, germo, mucikari, mami, bos jermal, tuan, pemangsa anak, dan sebagainya).
Orang atau kelompok (petugas, pejabat, biro jasa) yang terlibat dalam pembuatan dokumen palsu (pemalsuan nama, pemalsuan umur, alamat, status perkawinan) termasuk yang memberikan keterangan palsu (saksi palsu) untuk pembuatan dokumen tersebut..
Orang yang menghalangi  proses  pengusutan tindak pidana perdagangan orang, termasuk yang menyembunyikan atau membantu pelaku menghindari tuntutan hukum.
Semua orang bisa menjadi pelaku.  Bahkan orang terdekat sekalipun, yang seharusnya melindungi, antara lain:
Orangtua,Tetangga, Pacar, Teman, Suami/istri, Kakak/adik, Saudara dan SanakKerabat, Aparat (Camat, Lurah, RW, Polisi, ABRI, dll)

PERLU DIINGAT !!!

Baru merencanakan atau melakukan pemufakatan untuk menjalankan perdagangan orang saja, sudah dapat dijerat dengan Undang-undang PTPPO

BAGAIMANA CARA KERJANYA?
Mereka yang melakukan praktek perdagangan orang seringkali menyamarkan kejahatannya dengan berbagai tipu muslihat:
   Memberikan hutang dengan syarat-syarat tertentu yang memaksa orang tersebut/keluarganya untuk terus menerus bekerja sebagai pelunasan hutang.
   Menjanjikan pengiriman Tenaga Kerja ke kota, ke luar kota atau ke luar negeri.
   Menjadi PRT, menculik dan mengaku sebagai ibunya.
   Menggunakan kedok atau penyalahgunaan kesempatan dalam kegiatan resmi seperti: Duta seni/budaya/kontes kecantikan, mencarikan pekerjaan yang menarik dengan gaji menggiurkan,
   Pendidikan/pemagangan kerja,  pertukaran pelajar/pemuda, perjalanan “religius”.
   Pencarian model/bintang film/artis, pencari pengantin, pengangkatan anak, pemanfaatan Jejaring Sosial di Internet

BAGAIMANA KETENTUAN PIDANANYA?
Pelaku perdagangan orang akan dijerat dengan menggunakan Undang-undang PTPPO yang menyebutkan ketentuan pidana secara terperinci sesuai dengan bentuk kejahatan dan peran yang diambil oleh pelaku.
Dalam Undang-undang PTPPO, secara garis besar bentuk pidana yang ditetapkan bagi pelaku adalah sebagai berikut:

TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG UU No. 21 TAHUN 2007 PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
Setiap orang yang melakukan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi orang tersebut di wilayah negara Republik Indonesia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
Setiap orang yang memberikan atau memasukkan keterangan palsu pada dokumen negara atau dokumen lain atau memalsukan dokumen negara atau dokumen lain, untuk mempermudah terjadinya tindak pidana perdagangan orang, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 280.000.000,00 (dua ratus delapan puluh juta rupiah).
[UU RI No 21 Tahun 2007 ]




PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN ORANG UU No. 21 TAHUN 2007 TINDAK PIDANA PERDAGANGAN

Saksi dan/atau korban, keluarga saksi dan/atau korban sampai ancaman baik fisik maupun psikis dari orang lain yang berkenaan dengan keterangan saksi dan/atau korban. tindak pidana perdagangan orang berhak memperoleh kerahasiaan identitas.
Untuk melindungi saksi dan/atau korban, di setiap provinsi dan kabupaten/kota wajib dibentuk ruang pelayanan khusus pada kantor kepolisian setempat guna melakukan pemeriksaan di tingkat penyidikan bagi saksi dan/atau korban tindak pidana perdagangan orang.
Setiap korban tindak pidana perdagangan orang atau ahli warisnya berhak memperoleh restitusi berupa ganti kerugian atas:
Kehilangan kekayaan atau penghasilan; Penderitaan;
Biaya untuk tindakan perawatan medis dan/atau psikologis; dan/atau
Kerugian lain yang diderita korban sebagai akibat perdagangan orang.
Bagaimana cara pandang kita terhadap anak yang menjadi pelaku tindak pidana perdagangan orang? Terhadap anak, kita harus menempatkannya dalam kerangka pikir sebagai berikut:
Anak harus dianggap terpaksa atau dipaksa untuk menjadi pelaku, bukan semata-mata karena kemauan sendiri.
Anak dianggap sebagai korban, seperti salah pengasuhan, salah didik, tekanan teman sebaya, lingkungan masyarakat yang tidak
memihak kepada anak. Walaupun anak sebagai pelaku, dia berhak mendapat perlakuan khusus dan tetap dilindungi hak-haknya.
Sangsi yang diberikan lebih diarahkan kepada pembinaan, bimbingan dan pengembalian kepada keluarga dan masyarakat (sesuai dengan restorative justice).





Untuk anak yang menjadi korban ataupun saksi, kita harus menempatkannya dalam perlindungan sesuai UU Perlindungan Saksi dan Korban yang terdiri dari:
   Pengamanan bagi korban dan saksi (Rumah Aman/Shelter).
   Pendampingan korban dengan tenaga hukum, kesehatan dan psikologi.
   Kerahasiaan identitas korban.
   Perlindungan anak dalam bentuk pemenuhan hak-haknya.
   Pemulihan fisik (kesehatan), psikis (kejiwaan), ekonomi dan sosial.
   Pemulangan ke daerah asal.
   Reintegrasi  (penyatuan  kembali)  dengan keluarga dan masyarakat.

PENCEGAHAN
ü Buka informasi seluas mungkin tentang bahaya trafiking sampai ke desa/kelurahan/dasawisma PKK, Paroki, Lingkungan, sekolah, rumah sakit, kelompok kelompok kategorial
ü Memerangi kemiskinan, memberi pelatihan kerja, menciptakan lapangan kerja
mengembangkan income generating project
ü Pemberdayaan perempuan, dan  kampanye hak-hak perempuan dan anak sejak dini
ü Mendorong Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk membuat kebijakan, program, kegiatan, dan mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan pencegahan dan penanganan masalah perdagangan orang.
ü Membentuk gugus tugas yang beranggotakan wakil-wakil dari pemerintah, penegak hukum, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, dan peneliti/ akademisi yang bertugas:
ü Mengkoordinasikan upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang;
ü Melaksanakan advokasi, sosialisasi, pelatihan, dan kerja sama;
ü Memantau perkembangan pelaksanaan perlindungan korban meliputi rehabilitasi, pemulangan, dan reintegrasi sosial;


PERAN SERTA PARA RELIGIUS

tindakan memberikan informasi seluas luasnya tentang bahaya trafficking dan proses perekrutan perdagangan perempuan dan ana

Peran serta religius diwujudkan dengan Melaporkan tindak pidana perdagangan orang kepada penegak hukum atau pihak yang berwajib, atau turut serta dalam menangani korban tindak pidana perdagangan orang.
Membangun jaringan kerja dalam gereja,  masyarakat,  pemerintah, dan LSM
Untuk melaksanakan peran sertanya para religius sebagai anggota masyarakat berhak untuk memperoleh perlindungan hukum.

  SIAPA YANG HARUS DIHUBUNGI
Pusat Pelayanan Terpadu (PPT; dan sejenisnya termasuk P2TP2A - Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan  Perempuan  dan  Anak,  Women and Children Crisis Centre - WCCC) umumnya berada di Provinsi dan Kabupaten/Kota.
PPT yang berbasis rumah sakit, seperti yang ada di Rumah Sakita Bhayangkara dan Rumah Sakit lainnya yang menampung rujukan korban anak dan perempuan. Lembaga Perlindugan Anak (LPA), di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota. Komisi  Perlindungan  Anak  Indonesia  (KPAI maupun KPAI Daerah). Perkumpulan  Keluarga  Berencana  Indonesia(PKBI). Lembaga Sawadaya Masyarakat (LSM) atau Lembaga Bantuan Hukum (LBH) terkait yang menangani anak dan perempuan. Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) di Ruang Pelayanan Khusus (RPK) pada Kepolisian Resort (Polres), Wilayah (Polwil) atau Daerah (Polda).Instansi yang    menangani    Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak atau Sosial.



ATAU
Anda juga dapat menghubungi lembaga-lembaga mitra perlindungan berikut ini: Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) kabupaten setempat. Lembaga Swadaya Masyarakat setempat
Savy Amira                               Telp. 031 78284788
Koalisi Perempuan Indonesia          Telp : 021-7918-3221 /021- 7918-3444
ICMC                                     Telp: 021 725 4703 / 4704
IOM INDONESIA                        Telp: 021 57951275
UNIT III PPA Bareskrim              Telp: 021-7218337
Halo TKI 0800 1000                     Telp: 021 79188924, 29244810
Rifka annisa                            Telp:0274 – 553333, 0274 - 552904
Komnas perempuan                   Telp: 021 3903963
Kementerian P P P A RI               Telp: 021 34835456
Pengaduan kpai                    Telp: 021-31901556
KOMNAS PA Hotline Services : (62-21) 8779 1818 ; Telp: 021 8416157
Migrant care                           Telp: 021-4891386
Lembaga Perlindungan Anak (LPA) jateng Telp: 024 70707136
Yayasan sayap ibu jakarta           Telp: 021 7221763
Yayasan Sayap Ibu Jogja            Telp: 0274 514068
Gerakan Anti Trafficking (GAT) - Batam Telp: 0778 – 5110089
Yayasan L B H APIK Jakarta       Telp: 021 87797289
SBMI Telp: 021 4756113
Yayasan Hotline Surabaya         Telp: 031 3526118
Yayasan Perkumpulan Bandungwangi Telp. 021 79183108, 79181260, 7987976
LBH APIK JOGJA                     Telp.: 0274 554429
Rumah Singgah Engku Puteri
Biro Pemberdayaan Perempuan Prov Kepri Telp: 0771 441664
KOAR – komunitas akar rumput NTT Telp : 0380 828318 , 085337862228






Damai Bagimu Saudara Alam!!!!!!!



Semua mahluk hidup di surga dan di bumi serta di kedalaman laut harus menaikkan bagi Allah pujian dan kekaguman dan hormat dan doa”.
<<<<<<Fransiskus>>>>

Fransiskus mencintai Allah sedemikian besar sehingga ia menginginkan seluruh ciptaan ikut bersamanya dalam perayaannya. Itulah alasan ia sering memberikan kothbah kepada hadirin non-manusia, seperti misalnya kothbah yang disampaikan kepada lading yang dipenuhi bunga berwarna cerah.
          Fransiskus tidaklah gila, ataupun perilakunya  merupakan semacam antropomorfisme, primitive, kuno, dan sinting. Fransiskus tidaklah berpura-pura bahwa alam ini
memiliki karakteristik manusiawi.Ia mendorong dengan kemurnian yang tulus kepada  ladang jagung, kebun anggur bebatuan, hutan, bumi dan api, air dan angin untuk mencintai Allah dan untuk melayani-Nya dengan sukarela.
          Fransiskus menyakini Allah telah ada jauh sebelum alam semesta ada, dan menciptaan alam semesta tersebut dari ketiadaan. Fransiskus melihat kesucian hanya di dalam Allah, namun pada saat yang sama menghargai dan menghormati alam sebagai yang baik secara mengherankan  bahkan secara ajaib.
          Kaum aktivis hak-hak binatang telah mencoba memasukkan Fransiskus kedalam perjuangan mereka. Fransiskus bersama mereka dalam mengecap perlakuan buruk terhadap binatang. Fransiskus mengundang semua makhluk untuk memuliakan Allah, yang seolah menyiratkan bahwa ia percaya binatang dapat mengalami sukacita maupun kesedihan. Oleh karenanya kita yakin bahwa ia akan mengecam kondisi tidak manusiawi yang ada pada banyak fasilitas agribisnis besar dimana binatang dikurung dalam kandang-kandang sempit selama masa hidup mereka yang singkat dan tidak bahaya. Ia tidak pernah mengklaim bahwa manusia tidak boleh memanfaatkan binatang, hanya bahwa mereka tidak boleh memperlakukan makhluk ciptaan Allah itu secara buruk.
Dalam semua ciptaan, Fransisikus melihat karya tangan sang pencipta. Oleh karenanya, tidak menghargai ciptaan berarti tidak menghargai Allah. Itu bukan berarti bahwa ciptaan dan Allah adalah sama melainkan itu berarti keduanya saling terkait erat. Bagi Fransiskus, peduli terhadap ciptaan Tuhan berarti menyayanginya layaknya seorang bocah lelaki menyayangi seekor anak anjing atau seorang bocah perempuan. menyayangi seekor anak kucing, yakni tidak memanfaatkannya layaknya seorang pemburu gading membantai seekor gajah demi mangambil gadingnya.
          Fransiskus menghargai alam seolah alam itu merupakan surat cinta dari Allah kepada orang- orang yang tersesat dan kesepian. Dan kehidupannya dipenuhi banyak prinsip- prinsip bijak yang dapat kita pakai untuk menyembuhkan keretakan hubungan antara makhluk dan ciptaannya, antara lain dengan cara :
v Mengagumi  dan mensyukuri alam ciptaan dengan memberi makan ikan di kolam, burung merpati sambil menyapa mereka, dan menanami taman dengan sayur-sayuran, buah, bunga-bungaan  secara organik.
v Tidak mambuang- buang kertas, karena akan merusak hutan dan mengurangi suppli oksigen di udara
v Mendaur ulang apa saja yang dapat didaur ulang termasuk sampah
v Membuat tumpukan kompos dan menggunakan sampah untuk menyuburkan taman
v Menggunakan deterjen serta produk lain yang dapat terurai alamiah.
v Membeli peralatan atau perkakas dengan modal yang menggunakan energy yang lebih kecil. Tidak membeli produk- produk yang berasal dari eksploitasi binatang, seperti gading atau batok kura- kura, atau piano dengan tuts dari gading, dll.
Populasi dunia tumbuh dengan cepat dan pergeseran dramatis orang dari pedesaan ke pusat kota besar  mengancam terjadinya kelebihan beban terhadap sistem-sistem pendukung kehidupan kita.

Masa depan peradapan kita bergantung pada komunitas -komunitas lawan- budaya yang mengembalikan keseimbangan sehat antara manusia dengan ciptaan Tuhan. Marilah kita bersama-sama menjaga keselestarian alam dengan berupaya menyembuhkan taman eden yang sudah mulai terluka oleh kelakuan kita….
(Ajaran-Ajaran St.Fransisku Bab 10)











AKSI DAMAI
DI KANTOR BUPATI SAMOSIR
10 JUNI 2013
Sr. M. Christela Sfd



Tanggal 10 Juni 2013 adalah merupakan AKSI DAMAI Forum Pesona yg diikuti oleh berbagai perwakilan dari pihak gereja dan juga masyarakat. Dari pihak gereja yang ikut berpartisipasi dalam aksi damai tersebut  berjumlah ± 135 orang yang terdiri dari para Suster KSFL, FCJM, SFD, FSE, SCMM, KYM, KSSY, pastor kapusin, frater Jl. Medan, frater Sinaksak dan beberapa pastor/ frater dari komunitas. Beberapa personalia dari Caritas PSE  KAM dan KPKC Kapusin, Umat Katolik yang ada di Samosir, ditambah lagi dengan peserta dari kelompok lain, termasuk Ompung Uskup Emeritus Pius Datubara dan mantan pejabat bupati Samosir 2004-2005 Wilmar Simanjorang.
Pada malam hari tanggal 9 juni para aksi damai berkumpul bersama di  aula pastoran pangururan untuk memberikan pengarahan menyatukan pendapat sehubungan dengan acara  yang akan dilakukan di kantor bupati pangururan pada tanggal 10 juni tersebut. AKSI DAMAI
diawali dengan acara budaya GONDANG BATAK.
Para aksi damai sangat kecewa karena tidak berhasil bertemu dengan bapak bupati Samosir. Bapak Bupati Mangindar Simbolon maupun Sekda terus menghindar dan tidak mau bertemu dengan rakyatnya. Dalam aksi damai itu
sempat terjadi pelemparan batu dari pihak luar (penyusup) yang ingin mengacaukan
aksi damai tersebut. Yang lebih memalukan lagi salah satu pegawai kantor bupati  memecahkan kaca jendela kantor dari dalam. Pada waktu makan siang kapolres Samosir (Donny Damanik) mengatakan bahwa dari pihak aksi damai yang melakukannya. Untunglah salah seorang frater melihat peristiwa itu dan memotret dan menunjukkannya kepada Kapolres tersebut sehingga mereka menjadi malu
Inti dari aksi damai tersebut adalah supaya bapak bupati Mangindar Simbolon mencabut izin yang diberikannya kepada PT GDS (Gorga Duma Sari)yang telah merambah Hutan Tele ± 800 HA dan akan  mengkonversinya menjadi lahan pertanian kol. Hutan Tele adalah area yang sangat vital sebagai penyangga dan resapan air kawasan DANAU TOBA.
Mudah-mudahan usaha kita kelak membuahkan hasil bagi masyarakat yang ada di sekitar DANAU TOBA. Keadilan harus ditegakkan, Para perambah hutan harus segera diadili. MAJU TERUS PANTANG MUNDUR. Lestarikan huta Tele. Tuhan memberkati.







RIWAYAT HIDUP
SUSTER EDMUNDA SIHOTANG SFD



"Berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang"

Nama Kecil               : Enteria Sihotang
Nama Biara               : Sr. Edmunda Sihotang, SFD
Tempat/tgl Lahir         : Siringo-ringo Parluasan, 26 Desember  1940
Nama ayah                   : Paho Sihotang
Pekerjaan                 : Bertani
Ibu                         : Rosdiana Br. Tamba
Pekerjaan                  : Bertani
Anak ke                    : II dari 4 bersaudara
Masuk Biara                 : 14 Februari 1959
Masuk Postulan           : 16 Juni 1959
Masuk Novis               : 16 Juni 1960
Masuk Profesi I            : 16 Juni 1962
Profesi Kekal               : 16 Juni 1968
Pesta Perak                 : 15 Juni 1987
Pesta Emas                 : 15 November 2012 
Motto                      : Berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu  datang                                    ( matius 24:42)

Komunitas dan tugas  perutusan

1.    Tahun 1959-1970 : Diutus ke Komunitas Maria Ratu Damai Kabanjahe : Sebagai Guru SD
2.    Tahun 1970-1973 : Diutus ke Balige , menjalani masa pendidikan SPG
3.    Tahun 1974-1980 : Di utus ke Komunitas St.Fransiskus P.merah Medan : Guru SD St. Yoseph             Medan
4.    Tahun 1980-2002 : Diutus ke Komunitas St. Clara Binjai : Sebagai Guru SD Deli Murni Diski
5.    Tahun 2002- Sekarang         : Diutus ke Komunitas St.Fransiskus Pasar VIII Medan, Kerasulan            Doa.
6.    Meninggal dunia pada hari Rabu, 23 Juli 2014 pukul 22.45 WIB, di Rumah sakit St. Elisabeth medan.




Riwayat Sakit
Sr. Edmunda adalah pribadi yang sangat sederhana, tulus dalam tugas
pengabdian, tekun dan setia dalam doa, ramah dan menyapa semua orang dan sangat peduli pada orang-orang kecil.
Masa muda Sr. edmunda Sihotang SFD  jarang mengalami sakit. Beliau pernah mengalami sakit struk pada tahun 2002 ketika berkomunitas di Binjai.  Semenjak itu, Sr ini tidak memungkinkan lagi untuk berkarya seperti sediakala. Maka kongregasi memutuskan supaya Sr. Edmunda berkomunitas di Pasar VIII Medan dan menjalani pengobatan
Pada bulan Mei 2014 Sr.Edmunda opname di Rumah sakit Elisabeth Medan karena mengalami gangguan jantung dan diabetes. Semenjak itu kondisi kesehatan Sr. Edmunda semakin melemah dan tampak tidak bersemangat lagi.
Tanggal 24 Juli 2014, dokter sudah memperbolehkan Sr.Edmunda kembali dirawat di komunitas. Namun kondisinya tetap saja semakin melemah.
Pada tanggal 23 Juli 2014 pukul 18.45 WIB Sr. Edmunda terakhir kali menerima Komuni dari Pastor Jhon Rufinus Saragih OFM,cap. Pada pukul 21.30 Sr. Edmunda dibawa kembali ke Rumah Sakit Elisabeth. Namun, Tuhan berkehendak lain, tepat pada pukul 22.45 Sr. Edmunda menghembuskan nafas terakhir.






PENGALAMAN 
PEKAN KAUL  BERSAMA

Sr.M.Leticia Turnip



Kami novis tahun ke dua mensyukuri kesempatan yang diberikan oleh Kongregasi kepada kami. Dalam satu pekan mendalami kaul-kaul religius yang menjadi sebuah pilihan. Di Wisma Maya Kaliurang kami berproses bersama  saudara dan saudari tarekat lain. Bertukar pemahaman sebagai bentuk sharing dan pendalaman, berusaha saling membuka diri saling menguatkan dan saling memperkaya.
Kaul adalah penyerahan diri kepada Allah. Dalam kepasrahan harus ada kesiapsediaan untuk berlangkah seturut kehendak Allah. Jika kaul adalah seperti salib maka harus dipikul. Orang yang berkaul juga diajak untuk lepas bebas, kadang mau tidak mau harus menyerahkan diri padaTuhan melalui kongregasi, pimpinan, komunitas dan sesama. Dengan berkaul  kita mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Tuhan sendiri yang pertama mencintai dan mengasihi kita maka kita harus membalas cintaNya .
Hal yang penting lainnya dalam menghayati dan menghidupi kaul yakni: terbuka sadar bahwa diri rapuh, jalan keselamatan adalah keterbukaan. Komitmen harus setia dengan apa yang menjadi pilihan, doa, refleksi, pengolahan hidup memampukan diri untuk bertahan.Harus berani melepaskan segala sesuatu mensyukuri bahwa Tuhan telah memilih kita.
Dalam sepekan itu berbagai perasaan muncul, entah itu  menggembirakan, membahagiakan, mengejutkan, lucu bahkan timbul perasaan menakutkan. Melalui materi  dan sharing yang diberikan, bahwa inti dari ketiga kaul tersebut penyerahan diri secara total kepada  Allah, hanya mencari kehendak Tuhan dan melaksanakannya , kehendak sendiri bukan yang utama (bukan berarti  membuang kehendak) namun menyatukannya dengan kehendak Allah demi  perutusan dan keselamatan manusia sehingga sebagai kaum religius benar-benar menjadi tanda eskatologis.
Tiga pilar hidup membiara yang harus dihayati dalam menghidupi ketiga kaul yakni : Relasi dengan Tuhan, kerasula , aktif dalam tugas perutusan dan komunitas (persaudaraan). Ketiga hal ini sangat berkaitan satu dengan yang lain, walau perlu diperhatikan untuk saling mendukung karan ketiga hal tersebut dihidupi oleh Yesus.
Dalam hidup membiara  ternyata yang terpenting bukan hanya menghayati ketiga kaul namun yang utama juga adalah hidup berkomunitas.Menyadari bahwa kita sama-sama dipanggil (Mark 3:13-19), sama-sama bersatu dengan Yesus (Yoh 15:1-8) kesatuan dalam perbedaan (1 kor 12:1-31). Maka diharapkan memiliki sikap saling melayani, berkorban, berbagi, memperhatikan, mendukung, meneguhkan dan menghargai. Namun dari berbagai pengalaman dan sharing-sharing yang diberikan bahwa banyak kendala dalam hidup berkomunitas yakni: merasa tidak cocok, iri hati atau adanya persaingan, menyendiri, mengasingkan diri, tidak terbuka, dangkal, tidak rela teman berkembang.
Kami sangat bersyukur atas segala rahmat yang kami terima melalui pekan kaul bersama sebagai modal bagi kami untuk lebih mempasrahkan diri kepada Tuhan secara total melalui kongregasi SFD. Kami meras bahwa kami sangat di cinta oleh kongregasi.


                                                         


Kedahsyatan Doa dalam Hidupku
                                  Sr. M. Gisela Simatupang




Pada akhir bulan Desember tahun 2013 lalu, kami para novis II diutus untuk terjun langsung, mengalami hidup berkomunitas dan ikut terlibat dalam karya – karya yang dikelola kongregasi kita.menjalani masa orientasi selama dua bulan di komunitas, merupakan pengalaman baru yang menantang, menguji,  memperkaya diriku, sekaligus menjadi suatu kesempatan bagiku untuk berefleksi kembali akan hidup panggilan ku ini. Waktu demi waktu,hari demi  hari, bulan dan tahun pun berlalu, tak terasa masa orientasi selama dua bulan telah selesai.
Banyak pengalaman yang aku alami, baik itu suka maupun  tantangan. Pengalaman persaudaraan bersama para suster di komunitas, pengalaman  ikut serta dalam karya-karya yang ada di komunitas tempat ku mengalami masa orientasi dan pengalaman kerasulan dan keterlibatan bersama umat. Itu semua merupakan latihan hidup untukku. Meski aku sadar terkadang aku merasa terjatuh. Karena selama dua bulan menjalani masa orientasi tidaklah mudah bagiku dan dapat berjalan dengan mulusnya. Akan tetapi ada tantangan yang aku alami disana sini. Bahkan sempat membuat ku kembali bertanya pada diriku sendiri,”Benarkah aku akan mampu menjalani hidup panggilan ku ini?”, “Sanggup kah aku?”
Sempat terfikir dalam benakku  ingin menyudahi saja hidup panggilanku ini. Akan tetapi dalam suasana hatiku yang demikian, aku merasakan ada dorongan dari dalam hati, untuk mengatakan tetap lanjut dan tetap bertahan. Lagi-lagi hatiku terasa sulit,  akan tetapi perasaan itu mengajakku untuk bermenung dan berefleksi kembali. Berefeksi dengan melihat kembali berbagai pengalaman perjalanan hidup panggilan ku dan perjuangan yang aku alami. Sungguh aku bersyukur, dalam keheningan aku mampu melihat kembali pengalaman cinta Tuhan padaku , khususnya dalam hidup panggilanku selama ini.
Pengalaman dan sentuhan yang aku alami itu, menyadarkan diriku akan dahsyatnya kekuatan Doa. Doa yang mampu menjadi sumber kekuatan,semangat, dan dasar penopang hidupku. Sebab dari doalah aku merasa memperoleh kekuatan  dan semangat, untuk tetap berusaha dan berjuang dalam hidup panggilan ini. Dan aku juga sadar,sebenarnya diriku tak sanggup menghadapi tantangan itu sendirian, melainkan karena ada Dia, yang mampu menguatkanku dan memberikan pertolongan kepadaku. Sehingga, aku Ia sanggupkan untuk dapat melewati itu semua dan aku dapat menyelesaikan masa orientasiku dan hingga aku menemukan untuk tetap lanjut, bertahan dan setia kepadaNya yang telah memberi cinta-Nya untukku.”Tuhan pasti sanggup, tangan-Nya takkan terlambat tuk menolong Tuhan pasti sanggup, percayalah Dia tak tinggalkanku.”
Melalui pengalaman ini, aku juga merasakan bahwa bukan hanya diriku, akan tetapi memang sungguh doa menjadi kebutuhan kita semua, sebagai relasi cinta kita dengan Kristus Sang Mempelai. Sehingga dalam setiap waktu, meski dalam sesibuk apapun dalam melaksanakan tugas karya, senantiasa seluruh para suster tetap menyediakan waktu kita untuk berdoa dan berelasi intim dengan Yesus. Karena doalah yang menjadi dasar seluruh hidup kita, sumber kasih dalam tugas pelayanan kita, dan menjadi sumber kekuatan, semangat hidup kita.  Melalui hubungan yang akrab dengan Sang Mempelai, menjadikan kita juga mampu berelasi akrab dalam persaudaraan, mampu membagikan cinta satu sama lain, dengan memberikan perhatian, saling mendukung dalam hidup panggilan dan bersikap peduli dalam kebersamaan.
                                                                                 
                                                                                         


Refleksi




Kemiskinan Injili sebagai Perutusan Fransiskan
Sr.Isabella Ginting SFD
                                                                                               



Dalam sebuah pertemuan intern kongregasi, kami membahas tentang penghayatan kemiskinan di zaman ini. Spontan dalam hatiku muncul berbagai pertanyaan. Apakah itu miskin? Benarkah aku sudah miskin? Dua pertanyaan ini bergema dalam hatiku. Bila aku telusuri jalan-jalan yang aku lalui, dan lorong-lorong kehidupan yang  aku lintasi, banyak hal yang sudah aku dapatkan dan akhirnya menjadi milikku. Perjalanan yang panjang sebagai seorang religius yang Fransiskan dalam sebuah Kongregasi yang secara khusus mau menghayati hidup St. Fransiskus dari segi kedinaannya. Dua pertanyaan di atas tadi  kembali mengingatkan aku akan sebuah pilihan yang telah aku putuskan secara definitif lima tahun yang lalu. Sebuah peristiwa yang sangat berharga bagiku, dimana aku mengucapkan ketiga kaul, yaitu, ketaatan, kemiskinan dan kemurnian. Ini  yang harus tetap bergema dalam hatiku.
Peristiwa itu telah berlalu, tanpa terasa sudah lima tahun berlalu, Aku kembali mencoba untuk merefleksikan kaul-kaul itu dan bertanya lagi dalam hati. Apakah aku sudah sungguh-sungguh menghidupinya? Secara istimewa, kaul kemiskinan yang aku janjikan dan sekaligus menjadi salah satu ciri khas dari kongregasiku. Benarkah kemiskinan ini menjadi prioritas dalam hidupku? Kemiskinan seperti apa yang harus aku perjuangkan dan yang aku hidupi? Aku kembali terdiam, dan membisu. Aku merasa tidak mampu untuk menjelaskannya satu persatu  secara gamblang. Tapi aku sadar bahwa hal itu belum menjadi milikku. Aku kadang jatuh bangun untuk menghayatinya. Aku kembali terdiam dan melihat kenyataan hidupku. Aku dapat  makan tiga kali sehari, dan minum sepuasnya, tanpa harus memikirkan BBM  yang lagi naik.
Selain itu, aku juga bisa tidur dengan nyenyak di kamar yang nyaman dan kasur yang empuk, serta segala macam kebutuhan lainnya, hampir semua tersedia terutama aku yang student    dilengkapi dengan segala macam fasilitas yang mendukung studiku. Aku punya laptop, handphone, jaring internet, dan lain-lain. Ini tentu saja aku berbeda dengan mereka yang hidupnya sebagai tuna wisma. Dalam banyak hal, aku tidak perlu khawatir akan hidupku. Karena semuanya telah terpenuhi. Lalu bagaimana dengan kaul kemiskinan yang sudah aku ikrarkan? Maka aku mau melihat sejenak sosok seorang tokoh yang aku idolakan.
Peristiwa Bapa St. Fransiskus dari Assisi yang mengembalikan seluruh milik ayahnya
termasuk pakaian yang melekat di badannya. Ia tanggalkan dan tinggalkan itu semua. Ia tidak lekat pada barang-barang duniawi itu. Ini merupakan sebuah simbol “lepas bebas” yang
radikal. Pun pada saat St.Fransiskus dijemput oleh     saudara maut, ia minta  supaya dibaringkan di tanah tanpa ada batas yang mengahalangi.
Setelah belajar dari tokoh di atas, saya kembali bertanya dalam hati, bagaimana dengan penghayatanku akan kaul
kemiskinan. Dengan kenyataan yang kadang aku hadapi. Tentu saja apa yang telah dimulai oleh Bapa Fransiskus, dan yang dia wariskan kepada pengikutnya, mau mencoba untuk menghidupinya. Aku mau menyatakan, bahwa kemiskinan itu adalah merupakan sebuah pilihan dan perutusan. Sebagai seorang Fransiskan yang terpanggil, miskin itu harus tampak dalam sikap, tutur sapa dan perbuatanku sehari-hari. Itulah yang selalu harus aku perjuangkan dalam hidup sebagai seorang Suster Fransiskus Dina. Semoga kita semua diberi rahmat untuk melaksanakannya.






INDONESIAKU SAYANG…….
Sr. Giovani Purba





Ungkapan diatas menunjukkan  bahwa betapa pentingnya lingkungan sekitar kita untuk kelangsungan kehidupan yang baik. Burung selalu memilih pohon yang rindang yang memiliki banyak dedaunan, bersih dan nyaman untuk ditinggali, pastilah burung itu berpikiran sama seperti kita manusia yang suka tehadap lingkungan yang bersih, nyaman . Karena dengan bersih itu sendiri lingkungan akan menjadi enak untuk ditinggali, enak untuk dipandang, dan enak untuk dirasakan manfaatnya untuk kesehatan   kita sekalian.
Tetapi tampaknya sulit untuk menemui lingkungan yang demikian itu karena lingkungan di Indonesia ini sudah berubah trendnya menjadi lingkungan yang kotor, kumuh dan panas, bayangkan daerah Berastagi dan Kabanjahe yang dulunya terkenal dingin  sekarang menjadi panas. Hal ini dikarenakan berbagai factor mulai dari factor manusianya itu sendiri yaitu kebiasaan merusak lingkungan seperti merusak alam dengan penebangan hutan sembarangan, membuka lahan baru dengan pembakaran lahan, membuang sampah sembarangan di sungai dan pemakaian gas-gas berbahaya pada parfum pewangi. Emisi gas buang kendaraan bermotor dan emisi pabrik-pabrik, serta isu global warming yang memanas juga menjadi masalah yang serius bagi pelestarian lingkungan di Indonesia saat ini.
Ini semua menjadi masalah yang lebih komplek karena banyak manusia-manusia yang tidak peduli lagi terhadap pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Mereka semua hanya mementingkan dirinya sendiri dengan hanya ingin mendapatkan keuntungan komersil semata. Gejala-gejala ini cenderung meningkat dan sulit dibayangkan apabila masalah lingkungan ini diabaikan begitu saja. Peran pemerintah dan elemen-elemen pelestari lingkungan lainnya dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang serius ini. Dan juga yang lebih penting adalah mengubah cara pandang kita terhadap lingkungan ini menjadi cara pandang yang baru yang menjadikan kita sekalian sadar terhadap kelestarian lingkungan sekitar.
Memulai dari hal yang kecil itulah mungkin yang dapat dilakukan sekarang, kita ambil contoh memberikan pembelajaran cinta lingkungan pada anak-anak kecil dan para pelajar sekolah, membudayakan membuang sampah pada tempatnya. Dengan penuh kesadaran lingkungan yang besar ini  pasti  dapat kita lestarikan untuk generasi  kita di kehidupan kelak. 

Mari sama-sama kita mendukung dan membantu gerakan-gerakan pemerhati lingkungan yang ada di sekitar  kita dengan  cara sadar lingkungan, lestarikan lingkungan dan jaga lingkungan kita dari kerusakan tangan manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab.





SAYANGI DAN CINTAI DIA
Yoella SFD



Merapi itu Sekarang  tersenyum kembali seperti sedia kala pertengahan Juni 2010, aku melihat parasnya untuk yang pertama kalinya. Rupanya yang indah, senyumnya yang manis, bodinya tegap, berwibawa lagi tinggi. Aku mengatakan bahwa dia sempurna. Kesan pertama bila bertemu yang dilihat adalah pemanpilan luarnya saja. Untuk mengetahui apa yang ada dalam dirinya itu persoalan kedua.
Dia yang begitu tampan, gagah dan tegap membuatku terpesona padanya dan ingin mengenalnya jauh lebih dalam, aku yakin bukan hanya aku saja yang merasakan hal itu. Banyak orang yang kagum bila melihat dan memandangnya. Selain dari kegagahannya dia juga memberi hidup bagi orang- orang yang ada disekitarnya, memberi asupan gizi dan kehidupan yang asri. Dia begitu bersahabat kepada semua makhluk yang ada disekitarnya. Cintanya yang tulus, kasihnya yang manis membuat orang lupa akan kebutuhannya, padahal dia membutuhkan pengertian, perhatian dan kesadaran untuk tidak melukai tubuhnya yang gagah. Hanya itu yang dia pinta dari setiap orang.
Pengertian dan perhatian serta kesadaran itu tidak ia dapatkan dari orang- orang yang ada disekitarnya, malahan tubuhnya yang gagah disakiti dengan sengaja tanpa berfikir panjang, bahwa dia juga bisa terluka dan sakit. Pada oktober 2010 dia sakit. Sakitnya cukup parah tidak seorang pun yang dapat memberi kesembuhan padanya. Karena sakitnya itu ratusan orang harus kembali kepada Bapa di surga. Puluhan perkampungan menjadi lokasi yang menakutkan karena semburan penyakitnya. Semburan itu mengakibatkan maut bagi semua makhluk yang ada disekitarnya. Tiada lagi kehidupan yang terpancar darinya, hanya sakit yang tak kunjung sembuh. Semua orang hanya menunggu saat yang tepat kapan ia akan sembuh.
Waktu telah tiba, kondisinya mulai membaik. Tanda kehidupan mulai kelihatan. Senyumnya mulai terpancar.Dia kembali menjalin persahabatan bagi setiap mahluk. Demikianlah dia tidak pernah murka pada orang-orang yang membuat nya terluka.
Aku bermenung sejenak, kalau dia tidak menyimpan rasa benci ataupun rasa marah mengapa kita tidak dapat memahami nya? Ketika dia sakit tak seorangpun yang mampu memberi kesembuhan pada nya.Tetapi sebagai manusia kita tidak pernah puas  dengan segala yang kita miliki.Rakus terhadap kekayaan alam ini.melakukan segala cara untuk menggali kekayaan yang dimiliki oleh alam.Padahal bumi ini adalah rumah kita,tempat kita hidup,dari pada nya kita mendapat asupan gizi dalam hidup.Bumi ini  sakit karena disakiti oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab.Kalau demikian hal nya apakah yang seharusnya kita lakukan? Mari tingkatkan kesadaran mu,perbaiki bumi kita,cintailah dia,Jadikan dia tersenyum kembali seperti awal dia dicipta.
Rasanya konyol bila kita menjadikan bumi ini tersenyum seperti ketika dia tercipta.karena sesungguhnya dia telah ternoda.Penyakitnya sudah menyebar di berbagai tempat.Kendati demikian kita masih punya cara untuk mengurangi rasa sakit yang dialami oleh bumi ini.Kita mulai dari hal-hal yang kecil, buang sampah pada tempatnya, pisahkan sampah organik dan anorganik, kurangi penggunaan tissue, kurangi pemakaian kosmetik, hemat listrik , hemat air, penghijauan taman, dan masih banyak ide-ide yang dimiliki oleh setiap pribadi.Mari kita mulai dari sekarang.Maju bersama memperbaiki bumi kita.
Sayangi bumi kita
Lindungi alam kita
Hingga seperti dulu
Dicipta Tuhan kita 
                                                                  
 PACE BENE





Renungan Pada Hari Lingkungan Hidup
5 Juni 2014
Sr.Editha Situmorang SFD





Kami merusak hutan dan secara semberono dan rakusnya memanfaatkan sumber-sumber alam lainnya....... Hutan tropis dan terumbu karang sekarang terancam punah akibat perbuatan manusia,,,,,,,,,,,,,,,,
padahal keduanya adalah sumber hidup, makanan dan kesehatan bagi kami.............
Kami menyebabkan terjadinya pemanasan global sehingga es kutub berkurang dan mencair,,,,,,,,,,, Gunung-gunung yang tadinya diam membisu memberikan kesejukan dan kehidupan,,,,,,,kini berbalik menyerang ribuan bahkan jutaan manusia...... lantas menyebabkan terancamnya banyak kehidupan..... Banjir...... dan kekeringan.......menyebabkan persediaan makanan bagi  jutaan orang terancam.......  kami menyebabkan meningkatnya pemanasan global,,,,,,sehingga permukaan dan suhu laut meningkat,,,yang mengakibatkan banyak pulau dan penduduknya terancam........
Kami tidak mengubah cara hidup kami dan tidak cukup memperhatikan atau menerima para migran dan pengungsi akibat kekeringan,,,,banjir,,,,, atau kelaparan......kabut asap dimana-mana........yang menyebabkan munculnya jenis-jenis penyakit baru.....kami dengan seenaknya menikmati hidup ini.....Oooohhh dimanakah hati nurani kami manusia sebagai mahluk yang paling mulia diciptakan oleh Allah.......Kami, di masa dimana sejarah bumi yang sedang dalam bahaya, ketika manusia harus memilih mengenai masa depannya.....Saat dunia sungguh saling bergantung dan rapuh,,,,saat masa depan terancam bahaya sekaligus penuh janji..... Untuk terus melangkah maju, kami harus mengakui bahwa ditengah kekayaan budaya yang luar biasa banyaknya serta bentuk-bentuk kehidupan yang kaya jenisnya,,,kami sebagai keluarga umat manusia dan satu dalam komunitas bumi,,, serta berbagi nasib dalam untung dan malang........Kita mesti bersama-sama mengupayakan masyarakat global yang berkelanjutan,,,,,yang dilandaskan pada hormat terhadap alam,,,,,hak-hak asasi manusia yang universal,,,,,keadilan ekonomi dan budaya damai........Menuju tujuan itu,,,,adalah kewajiban bagi kami, warga bumi, menyatakan tanggungjawab satu sama lain, tanggungjawab terhadap komunitas kehidupan yang lebih besar dan terhadap ganerasi masa depan...... Untuk mewujudkan impian ini, kami mesti memutuskan untuk hidup dengan suatu kepekaan akan tanggungjawab bersama, menemukan diri kami dalam keseluruhan komunitas bumi seperti juga dalam komunitas lokal kami ( Hidup persaudaraan dalam komunitas kita masing-masing ).........kami sekaligus warga dari pelbagai bangsa, negara, suku, bahasa dan adat istiadat yang beraneka ragam dan dipersatukan dalam satu bumi dimana kami semua terikat, yang lokal dan global menyatu....... Setiap orang berbagi tanggungjawab untuk kebaikan umat manusia kini dan dimasa depan dan juga masa depan dunia kehidupan kami....... Semangat solidaritas dan kelembutan terhadap seluruh makhluk hidup dikuatkan ketika kami hidup sambil menyadari misteri keberadaan,,,,bersyukur atas anugerah hidup, dan rendah hati menyadari tempat manusia di bumi ini.........., memohon ampun ketika bersalah dan menjalani hidup dengan benar...........Terimakasih Tuhan atas alam ciptaan-Mu yang dapat kami nikmati dan yang memberikan kehidupan bagi kami mahkluk hidup di dunia ini.


Kisah Inspirasi




MEMBENCI YESUS

 

S
uatu hari, seorang dosen Teologi memasuki sebuah kelas, meletakkan sebuah papan Target besar berbentuk lingkaran dan tak jauh dari sana diletakkan sebuah meja dengan banyak anak panah di atasnya, serta ada kertas dan perlengkapan untuk menggambar.

Saat itu, ia berkata kepada mahasiswa/i nya: “masing-masing ambillah selembar kertas dan alat gambar, lalu gambarlah wajah seseorang yang Anda tidak suka, orang yang selalu membuatmu marah.” Ada yang menggambar wajah temannya, ada juga seorang mahasiswa menggambar wajah ayahnya, ada pula wajah rektor dan dosen-dosen yang tidak mereka sukai. Masing-masing mahasiswa sudah menyelesaikan gambarnya.

Secara bergilir mereka mulai menyematkan hasil gambar mereka ke papan Target, lalu mereka mulai melemparkan anak-anak panah pada gambar tersebut. Beberapa mahasiswa menunjukkan kebencian sekaligus rasa puas ketika melemparkan anak panah pada orang yang dibencinya.

Tak berapa lama, sang dosen menyuruh mereka untuk kembali duduk karena waktunya sudah habis. Sang dosen menurunkan gambar dan juga papan Target dari tembok. Kini yang tampak adalah gambar YESUS yang ternyata berada dibalik papan Target.
Keheningan memenuhi kelas ketika setiap mahasiswa memandang gambar Yesus tersebut.

Gambar wajah dan mata-Nya penuh lubang, bahkan ada yang robek karena hujaman anak-anak panah tadi. Sang dosen hanya berkata singkat, “Apa yang kamu lakukan terhadap sesamamu, kamu telah melakukannya terhadap Yesus.”

Puluhan pasang mata mahasiswa menitikkan air mata. Mereka kini menyadari bahwa dengan membenci sesamanya, mereka telah melukai hati Yesus.

Yoh 14:15 berkata, “Jikalau kamu mengasihi AKU, kamu akan menuruti segala perintah-KU”. Kasih kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada sesama, karena mengasihi sesama merupakan perintah Tuhan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi Yesus, tetapi kita masih membenci sesama kita.

Jika saat ini kita menyimpan kebencian kepada seseorang, ingatlah bahwa target kebencian kita adalah Yesus karena apa yang kita lakukan terhadap sesama, kita telah melakukannya terhadap YESUS. Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Marilah kita menjadi pembawa damai bagi Tuhan, sesama, dan alam semesta.
















Pojok Puisi



Doa Kekuatanku
Para novis

Pagi-pagi  aku  bangun
Untuk  memuliakan-Mu
Pagi-pagi aku datang
Hanya untuk bersama-Mu

Kala   aku  sedih,rindu
Menanggis, dan  gembira
Engkau  slalu  datang
Memberi  jalanku…..

Tetapi,disaat kutinggalkan –Mu
Hati mulai terasa hampa
Dan disaat aku bersama-Mu
Ya….hati selalu gembira

Doa adalah relasiku
Doa harapan hidupku
Untuk dapat bersama-Mu.



Indahnya Perdamaian

Damai……
kata yang mudah untuk di ucapkan
namun sulit untuk di wujudkan
indahnya dunia jika ada kedamaia
mengapa kita harus bermusuhan
mengapa kita harus perang
perang akan merugikan kita semua
akan merasa kehilangan
sanak saudara maupun harta benda
coba hitung berapa banyak nyawa yg jadi korban ?
berapa banyak alam yang telah rusak
sungai, hutan, dan lautan perang tak akan menyelesaikan masalah
perang harus di hapuskan di dunia
perdamaian harus digalakkan
mulailah dari keluarga dan lingkungan kita
negara akan damai
dunia jadi damai
damai itu ada dalam hati kita
damaikan dulu hati kita
maka perdamaian akan tercipta

Bumiku Menangis
jangan biarkan bumi kita menangis
karena pasti kita juga bisa ikut menangis
jangan biarkan hutan kita tandus
karena kita juga yang akan mengurus
jangan biarkan tanah kita gersang
karena kita juga yang akan meradang

dimanakah alam ku yang indah ?
dimanakah sungai ku yang jernih ?
dimanakah tanah ku yang subur ?
dimanakah udara ku yang sejuk ?
semuanya hanya tinggal kenangan, cerita

siapakah yang salah ?
siapakah yang harus bertanggung jawab ?
jangan salahkan siapa - siapa
tapi tanyakanlah pada hati kita


KEADILAN

Miliki keadilan
tak perlu kita tunggu nanti
sebab tak mungkin mereka peduli

Nasib kita ditentukan oleh kita
jangan takut ungkapkan kebenaran
karena takut perbuatan pengecut

Kawan,
kita buruh bukan berarti harus selalu patuh
pada semua yang mereka suruh
bila mereka melanggar aturan
kita punya hak untuk melawan

Keadilan tak akan datang
apabila kita terus diam

Percayalah!
dengan dukungan kekompakan
keadilan pasti kita gapai


http://webkumpulanpuisinet.blogspot.com






Senyum Sejenak



SALAM  DUA  JARI PINK
                                      Sr. Maria Aloysia Simbolon SFD

‘Selamat pagi,berkah dalem!’ Sapaku kepada umat ketika selesai Perayaan Ekaristi.’Selamat pagi, berkah dalem!’ Jawab ibu-ibu dengan ramah. Kami saling berjabat tangan. Senyum manis dari mereka membuatku aman dan nyaman. ’Suster orang baru,ya? , Suster siapa, darimana, dan disini buat apa? He……..,he……..!!!’. Kata seorang ibu melanjutkan perkenalan yang mulai terjalin. Tawa dan senyum manis di bibirnya menggodaku untuk cerita. ‘Maria, orang Indonesia bagian Sumatera Utara. Aku datang dan pergi karna cinta’ .’Karna cinta?!!!!! Cinta bagaimana itu Suster????’. ‘Cinta karna salam dua jari!’. Jawabku menenangkan hati ibu itu. ‘Maksudnya apa yah, kok cinta salam dua jari. Mencintai Joko Widodo,gitu…?! ‘Yah…..,salah satunya itu, dan cinta segalanya. Dua jari ‘’peace!!!’’. Yah, itulah cinta…….!!’. ‘Omong-omong Suster pilih siapa, pada pilpres nanti ??’. Tanya seorang ibu yang juga ada diantara kami.’Ibu pasti akan tahu.’’peace’’ yang dikarakteri JK’. ‘JK itu kan teman Joko Widodo ,Jusuf Kalla kan?!’. ‘Ibuuuuu, JK itu….,J-E-S-U-S C-H-R-I-S-T. Lihat no….., di patung Yesus itu  ada ungkapan ‘’peace’’, lihatlah’. Ibu itu pergi melihat patung Yesus yang ada di dalam gereja.
        Sementara itu, aku menyalami umat yang lain mengikuti tradisi yang ada. ‘Selamat pagi, berkah dalem’. Mereka juga menyahut dengan senang. Ada seorang bapak berparas tua mirip simbahku. Aku merasa diri ini berada di kampung halaman. ‘Selamat pagi pung !!’ Sapaku dengan bahagia. ‘Selamat pagi, pink……!’ .Jawab simbah dengan ramah. ‘pink…….!!’.Dalam hatiku ‘’Kok bisa pink kata simbah ini, apakah aku warna pink?. Jubahku putih, slayerku coklat’. Aku bingung sendiri. Bapak tua itu bercanda lagi. ‘Pink, penghuni baru ya?’. Sapanya dengan senyum dan ramah. Aku yang kebingungan tersadar. ‘Iyaaaa.., saya baru disini’. Dia tersenyum dan pergi.
        Hari-hari berikutnya saya pun mencari selalu mencari sosok bapak tua itu. Suatu saat saya tidak menemukannya. Saya mencoba melupakan sosok simbahku itu. Lagi pula simbahku sudah di rumah Bapa. Saya berdoa untuk beliau. ‘Kring……kring…….kring……….’ Pak koster membunyikan lonceng tanda Perayaan Ekaristi akan dimulai. ‘Pujian pada-Mu Tuhan…….!’ Suara umat menggelegar penuh gembira. Aku pun bernyanyi mengikuti paduan suara itu. Wajah bapak tua itu muncul lagi. Aku bahagia dan terharu. Ternyata yang memanggilku ‘’pink’’ adalah seorang romo kembaran simbahku. Perayaan Ekaristi berjalan dengan hikmat. Aku merasa diteguhkan lagi mengingat peristiwa lima bulan lalu ketika simbahku berpulang ke rumah Bapa. Perayaan Ekaristi pun telah usai. Simbah itu sudah ada di depan gereja menyalami umat dengan gembira. ‘Selamat pagi pung …!’ Sapaku sembari mengulurkan tangan kepadanya. ‘Selamat pagi pink…! Sahutnya membuatku amat senang. ‘Pink, kamu memilih siapa pada pilpers nanti??. ‘Salam dua jari’ Sahutku malu-malu.’ Bagus pink, itu yang kita harapkan. Seperti ‘’JK’’ kan. Ingatlah itu pada pilpres nanti,ya pink!’. ‘Ok, pung!!’ Sambil jabat tangan aku mohon pamit. ‘Terima kasih pung……….!!!!. Aku pulang dengan gembira.   ….Salam…….

                                                                                               
HARAM


Suatu hari, empat orang (bukan orang deng tapi hewan) sekawan sedang berjalan jalan kesebuah sudut hutan. mereka adalah Ayam rimba, kelinci, rusa dan babi. penasaran dengan keadan sebrang, mereka berniat ingin pergi kesana. tapi masalahnya mereka harus menyebrang sungai yang dihuni oleh buaya buas dan jelek. tapi semua resiko akan diambil oleh mereka demi membayar penasaran mereka termasuk nyawa sekalipun. mereka setuju dan dilakukan lah undian. nah ternyata yang mendapat giliran pertama adalah rusa, kelinci, babi dan ayam.
nah ketika si rusa lewat, waw langsung saja diterkam oleh buaya. kemudian saat kelinci juga lewat, langsung saja jadi sasaran empuk si buaya . nah pas saat babi lewat, sibuaya malah muncul.
buaya:        maaf silahkan lewat, saya menganut aliran tertentu. dan melarang memakan bahkan melihat anda saja. Jadi lewat saja, lagian saya sudah kenyang.
Babi: tapi kan saya binatang juga..kok nggak dimakan!
buaya: kok anda ngotot….dah sana..pergi lumayan kan anda selamat.
babi: ah nggak…kenapa saya harus dideskriminasi? saya juga kepengen seperti yang lain disamakan.
buaya:                 terserah!!!!!!!!!!!!!!
babi: (pergi dengan hati yang sedih)

nah sejak saat itulah, setiap binatang pemburu tak pernah memburu babi dan babi diblacklist akibat sang buaya. sang buaya sebagai king of pemangsa saja tak mau memangsanya apalagi yang lain dalam pikiran mereka.

Cerita menjelang Idul Adha :
SAPI dan KAMBING terlihat murung dan sedih..
BABI ketawa dengan pongahnya sambil berkata
“UNTUNG AKU HARAM HAHAHAHAHA……”

BEBEK tersenyum dan berbisik kepada AYAM ”Belum Tau Dia…… sebentar lagi NATAL.kwkwkwkw


KATA-KATA TERAKHIR TERPIDANA MATI

Tiga orang wanita akan dieksekusi mati. Sebelum dieksekusi, mereka diminta untuk mengucapkan kata-kata dan pesan terakhir mereka.

Wanita pertama, yang berambut coklat, diikat di kursi listrik dan dipersilakan memberikan kata-kata terakhirnya. Dia berkata, “Aku berasal dari Sekolah Teologi dan saya percaya pada Tuhan yang Maha Kuasa bahwa Ia akan membela orang yang tidak bersalah.”

Petugas eksekusi menekan tombol di kursi listrik tersebut, namun tidak terjadi apa-apa, sehingga mereka menganggap bahwa Tuhan tidak menginginkan orang ini mati, jadi mereka membebaskan dia.

Giliran wanita kedua yang berambut merah, diikat di kursi listrik dan memberikan kata-kata yang terakhir, “Aku berasal dari Sekolah Hukum dan aku percaya pada kekuatan keadilan yang akan membela orang yang tidak bersalah.”

Petugas lalu menekan tombol kursi listrik itu, lagi-lagi tidak terjadi apa-apa. Mereka menganggap bahwa kuasa hukum berpihak pada wanita ini, jadi mereka membebaskan dia.

Wanita yang terakhir, diikat di kursi listrik dan berkata, “Saya seorang sarjana teknik listrik, dan sekarang juga saya akan memberitahu Anda, bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mati di kursi listrik ini jika kabel yang di ujung sana itu tidak ditancapkan pada stop kontak!”