Kamis, 13 Juni 2013

KEMBALI MENJADI DEBU

Hari itu, kami baru saja pulang dari kota, ditemani oleh awan gemawan dan rintik hujan yang mulai membasahi wajah serta malam dingin yang serasa mencekik tengorokan dan menggigit kulit. Kami meninggalkan ruangan  sebuah rumah sakit di kota kami. Dengan perasaan yang sedikit lega kami pamit pulang karena kondisinya tidak separah ketika dia berada di ruangan ICU. Sebuah senyuman tulus menemani dan menghantar kepergian kami menerobos gelapnya malam.

Begitu ada kabar bahwa ia telah dipindah dari ruang ICU ke kelas VIP, kamipun bergegas menjenguknya, saat itu tak ada yang dapat kami lakukan untuk mengurangi rasa sakitnya kecuali menjajakan seuntai harapan dan canda serta sebait  doa. Satu hal yang kami pinta dari Tuhan agar Dia menganugerahi  kesembuhan kepada sahabat yang kami cintai ini, yakni bangkit dari tidurnya.

Rupanya Tuhan berkehendak lain, Dua hari setelah kami membesuknya, sahabat  itu dipanggil oleh Sang Khalik. Antara percaya dan tidak percaya, karena sepertinya baru kemarin kami berkisah. ”Vany aku melihat istana indah  yang dipenuhi oleh peri-peri yang lucu, aku ingin tinggal di sana, tolong antar aku ke sana”. Itulah bisikan terakhirnya ketelingaku yang membuatku tidak kuat menatap bola matanya ketika kami hendak meninggalkannya. Kata-kata itu jugalah yang terus terngiang di telingaku sehingga air mataku terus mengalir tiada hentinya. Dalam diam kutertunduk penuh penyesalan, mengapa aku tidak berada disampingnya ketika dia berjuang dengan maut.  Untung seberkas cahaya iman menyusup dalam kalbu, bahwa dia pergi untuk bahagia. Sejenak aku teringat akan keindahan bersama dia dalam canda dan tawa, dalam tangis dan air mata.

Rika adalah gadis desa yang cantik, periang, suka membantu, tidak membedakan teman dalam bergaul, serta lembut namun tegas. Dia anak seorang kaya raya ukuran kami. Cita-cita kami sama yaitu ingin menjadi seorang pelayan di kebun anggur Tuhan. Maka tidak heran jika kami cocok dalam banyak hal, baik kecintaan kami pada buku, kegilaan si petualang, film kesukaan, lagu kesukaan dan juga saat-saat teduh sangat kami rindukan dalam hidup kami. Hanya bedanya adalah dia sangat terkenal di sekolah oleh karena kepintaran, keramahan, kebaikan dan rasa humor yang tinggi. Walaupun keberuntungan ada dalam dirinya, Rika bukanlah seorang pribadi yang sombong, dia sering menolong orang yang lemah dalam ekonomi maupun intelek.

Ternyata kebahagiaan duniawi ibarat bunga liar di tengah hutan, pagi hari  mekar dan sore hari sudah layu kembali, sifatnya hanya sementara saja. Semuanya dikalahkan oleh saudara penyakit kanker yang tidak kenal kompromi. Penyakit ini dengan leluasa menggerogoti bagian-bagian tubuh Rika yang mengakibatkan tubuhnya yang dulu segar, kini menjadi  lusuh dan kurus. Segalanya dapat berubah begitu cepat tanpa bisa dikendalikan. Sendiri ia berjuang menentang maut, nafasnya menderu, memburu sang waktu, yang kadang terhenti dan benar-benar terhenti karena sudah bertemu dengan sipemilik kehidupan.

Sahabatku…..banyak angan yang belum kita raih, banyak mimpi yang belum terwujud, banyak tangan yang masih membutuhkan uluran kasih kita, banyak lautan yang belum kita seberangi dan banyak gunung yang belum kita daki. Tetapi hari ini adalah  hari yang sempurna untukmu tuk gapai s'mua angan dan mimpi kita yang masih tertunda.  Kini engkau telah tiada dan  tinggal di  tempat yang paling indah itu, yaitu istana nan megah dan bertemu dengan peri-peri mungil yang kan membawamu ke tempat yang pernah kita impikan bersama. Walau aku masih mengharapkan kehadiranmu bersamaku  untuk temaniku merangkai hidup seperti dulu, namun aku kan relakan engkau pergi untuk selamanya. Doaku kan melambung stiap saat berlomba dengan sang waktu untukmu. Kukan tetap melanjutkan cita-cita suci itu tanpa dirimu. Walau hari ini begitu menakutkan bagiku karena alam pun enggan berpisah denganmu, yang ditandai dengan derasnya hujan dan mendungnya langit. Sama seperti gelapnya hatiku yang hampa tanpamu, tapi kuyakin esok kan indah seperti pelangi sehabis hujan. Bahwa ada tawa setelah air mata, ada kebahagiaan dibalik kesedihan dan ada hikmat dibalik cobaan. Sahabat........pergilah......kuharap engkau bahagia di sisiNya.